Langsung ke konten utama

Syair Imam syafi i

TIPUAN PALSU
Aku melihat tipu muslihat dunia,
tatkala ia bertenggerdi atas kepala-kepala manusia,
dan membincangkan manusia-manusia yang terkena
tipunya.

Bagi mereka,
Orang sepertiku tampak amat tak berharga.
Aku disamakan olehnya,
dengan anak kecil yang sedang bermain di jalanan.

MENCINTAI AKHIRAT
Duhai orang yang senang memeluk dunia fana,
Yang tak kenal pagi dan sore dalam mencari dunia,
Hendaklah engkau tinggalkan pelukan mesramu,
kepada duniamu itu.
Karena kelak engkau akan berpelukan,
Dengan bidadrari di surga.
Apabila engkau harap menjadi penghuni surga abadi,
maka hindarilah jalan menuju api neraka.

RENDAH HATI
Bagaimana mungkin kita dapat sampai ke Sa’ad,
Sementara di sekitarnya terdapat gunung-gunung
dan tebing-tebing.Padahal aku tak beralas kaki,
dan tak berkendaraan.
Tanganku pun kosong dan,
jalan ke sana amat mengerikan.

TENTANG CINTA
Engkau durhaka kepada Allah,
dan sekaligus menaruh cinta kepada-Nya.
Ini adalah suatu kemustahilan.
Apabila benar engkau mencintai-Nya,
pastilah engkau taati semua perintah-Nya.
Sesungguhnya orang menaruh cinta,
Tentulah bersedia mentaati perintah orang yang dicintainya.
Dia telah kirimkan nikmat-Nya kepadamu,
setiap saat dan tak ada rasa syukur,
yang engkau panjatkan kepada-Nya.

KEPUASAN (QANA'AH)
Aku melihat bahwa kepuasan itu pangkal kekayaan,
lalu kupegang erat-erat ujungnya.
Aku ingin menjadi orang kaya tanpa harta,
dan memerintah bak seorang raja.

ANUGRAH ALLAH
Aku melihat-Mu pada saat penciptaanku,
yang penuh dengan anugerah.
Engkaulah sumber satu-satunya,
pada saat penciptaanku.
Hidarkan aku dari anugerah yang buruk.
Karena sepotong kehidupan telah cukup bagiku,
hingga saat Engkau mematikanku.
Related Posts :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LITERARY HISTORY TIMELINE OF ARABS

LITERARY HISTORY TIMELINE OF ARABS "Mu'allaqat" (5##) zaman jahiliyah "Mufaddaliyat" (5##) zaman jahiliyah Zuhayr/Zuhair ibn Abi Sulma (520) zaman jahiliyah Imrul Kais/ Imru Al-Qais (5##): "Qasida Odes" (5##) zaman jahiliyah Abid ibn al-Abras (5##): "Diwan" (5##) zaman jahiliyah Tarafah ibn al 'Abd ben Sufyan ben Malik al Bakri/ Tarafa (5##): "Diwan" (5##) zaman jahiliyah Ziyad ibn Muawiyah al-Nabigha al-Dhubyani (535): "Poems" (604) zaman jahiliyah Maymun ibn Qays al-A'sha (5##): "Poems" (6##) zaman jahiliyah Abu Aqil Labi-d ibn Rabi-'ah Labid (560): "Poems" (6##) zaman jahiliyah Antarah ibn Shaddad (580): "Poems" (6##) zaman jahiliyah Adi ibn Zayd (5##): "Poems" (60#) zaman jahiliyah Umayya ibn Abi's-Salt (5##): "Poems" (60#) zaman jahiliyah Tumadir bint Amru al-Harith bint al-Sharid Al-Khansa (6##): "Funeral Elegies" (6##) +

PUISI IMROUL QOIS

imroul qois adalah seorang penyair terkenal dan menjadi inspirator pada zaman jahiliyah. dia mampu menciptakan syair yang indah. ini adalah syair-syairnya yang sampai sekarang masih menjadi sebauah pembahasan yang mendalam.

Aliran sastra Realisme

Aliran realisme  ialah aliran yang ingin mengemukakan kenyataan, barang yang lahir (lawan batin). Sifatnya harus obyektif karena pengaranag melukiskan dunia kenyataan. Segala-galanya digambarkan seperti apa yang tampak, tak kurang tak lebih. Rasa simpati dan antipati pengarang terhadap obek yang dilukiskannya, tak boleh disertakannya. Dengan perkataan lain, pengarang dalam ceritanya itu tidak ikut bermain, dia hanya penonton yang obyektif. Kalau aliran realisme melukiskan apa yang tampak, yang nyata, maka seniman ekspresionisme merasakan apa yang bergejolak dalam jiwanya. Pengarang ekspresionisme menyatakan perasaan cintanya, bencinya, rasa kemanusiaannya, rasa ketuhanannya yang tersimpan di dalam dadanya. Baginya, alam hanyalah alat untuk menyatakan pengertian yang lebih tentang manusia yang hidup.